Sabtu, 13 April 2013

TRIBULITAS DAN SEGITIGA EMAS PERJUANGAN MBAH HUSAIN


TRIBULITAS DAN SEGITIGA EMAS PERJUANGAN MBAH HUSAIN
H. Husain Mastur atau yang biasa di kenal Mbah Haji Husain atau Mbah Husain adalah ayahanda dari Ibu Nyai Masru'atun Istri pengasuh PP.Al-Ma'mur Putra KH. Mudjahid Baqin, lahir di Pandan Harum Gabus grobogan Jateng tahun 1929. Ia merupakan anak pertama dan sekaligus terakhir. Ayahnya, H Bakar atau mbah dalang adalah seorang petani. Dia mengenyam pendidikan Pesantren di Wates Kradenan yang di asuh oleh K. Rahmat. aktif dalam kepengurusan Nahdlotul Ulama di kecamatan Gabus dan merupakan tokoh pergerakan kemerdekaan tingkat desa termasuk tokoh yang paling dicari oleh tokoh tokoh PKI kala itu.
menghabiskan hidup di desa pandan harum tepatnya di tempat yang asri di daerah bungkilan sebagai kediaman dan sekaligus tempat arah penerusan perjuangan islam yang berfaham ahlisunnah waljamaah  yang sudah di rintis oleh para pendahulunya dibantu oleh gurunya dari wates Kradenan. Selain itu ia juga pernah mengikuti muktamar Nahdlotul Ulama di situbondo Jawa timur dimana dalam Muktamar bersejarah ini keputusan keputusan penting Nahdlotul Ulama di ambil dan torehkan. Dalam kesehariannya, mbah husain terjun langsung di masyarakat dan melakukan aktivitas-aktivitas yang merangkum dan memadukan dinamika arsitektur perkayuan sebagai profesinya sebagai tukang kayu disamping bercocok tanam di sawah, untuk ikut menggalakkan ghirroh dakwah dalam agama, pendidikan politik, sinergi ekonomi guna menumbuhkan potensialitas rakyat. Di samping aktivitas rutin nyantri di wates kradenan dan pengajian dirumah - rumah tepatnya rumahnya mbah Dulloh  dengan komunitas Masyarakat pandan harum dan kelak dari sinilah akan muncul pembangunan masjid sebagai central pergerakan dakwah hingga berdirinya sebuah lembaga pendidikan, ia juga berkeliling ke berbagai daerah sekitar untuk mengembangkan lembaga pendidikan madrasah diniyah atau madin. Dalam pertemuan-pertemuan sosial itu ia melakukan berbagai dekonstruksi pemahaman atas nilai-nilai, pola-pola komunikasi, metoda perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi-solusi masalah masyarakat.
Bersama komunitas pengajian dari rumah ke rumah inilah mbah husain aktif mengadakan pertemuan sosial melakukan berbagai dekonstruksi pemahaman atas nilai-nilai, pola-pola komunikasi, metoda perhubungan kultural, pendidikan cara berpikir, serta pengupayaan solusi-solusi masalah masyarakat untuk menujang pengembangan islam di pandan harum.
Dalam berbagai forum komunitas pengajian di rumah dan kemudian berkembang pada pengajian langgar(musholla), itu pembicaraan mengenai pengembangan islam khususnya di pandan harum sesuai dengan kultur dan budaya setempat dengan jalan damai terus dan bahkan sering muncul. Berkali-kali mbah husain terus mencoba memformulasikan dan menkongkritkan mengenai konsep yang ia sebut sebagai manajemen ilmu amal tersebut. Dia selalu berusaha mencoba merealisasikan hasil dari pengajian rumah itu dengan penuh cinta dan keikhlasan. Salah satunya mengenai sarana prasarana dakwah, karena beliau menganggap bahwa hanya dengan cara inilah mbah husain bisa berdakwah disamping ilmu agama dari hasil nyantri di wates kradenan karena dengan hal seperti ini dakwah lebih efektif dengan parameter siapa yang pantas dan tidak untuk berdakwah. “Dakwah yang utama bukan dengan kata-kata, melainkan dengan perilaku. dari sinilah tribulasi dan kendala mulai muncul dan dirasakan oleh mbah husain karena dalam masa mbah husain orang yang memahami islam dengan metode metode pembacaan ilmu kitab tidak ada, akan tetapi hal ini tidak dijadikan mbah husain sebagai suatu kelemahan akan tetapi malah dijadikan semangat dan tantangan yang harus dihadapi dan dicarikan solusinya. Selain belajar dan nyantri dan sekaligus sharing dengan ilmu yang sudah di dapat kepada komunitas pengajian musholla dan komunitas - komunitas warga.
menyadari tribulasi atau kendala kendala perjuangan yang dihadapi mbah husain dapat kita temukan mulai dari minimnya orang yang ahli dalam ilmu agama islam dan minimnya sarana dan prasarana dalam pengembangan islam di pandan harum maka mbah haji mulai memikirkan jalan keluar dari kendala kendala atau tribulasi tersebut.
Karena itulah mbah haji lebih senang forum pengajian musholla dan komunitas warga ini disebut sebagai forum pelayanan kepada masyarakat karena keyakinan mbah husain mengatakan bahwa Pelayanan adalah ibadah dan harus dilakukan bukan hanya secara vertikal, tapi horizontal," ujarnya.
dari forum pengajian musholla dan komunitas warga inilah mbah husain mulai menemui bentuk perjuangannya dan menemukan partner yang semisi dan sevisi mengenai arah perjuangannya dalam meneruskan pengembangan islam di pandan harum yaitu bersama mbah ridwan sebagai kepala desa yang tak lain adalah sepupunya sendiri atau orang pandanharum mengenalnya dengan mbah mantan, kemudian dengan mbah joyo soeparno (mantri perhutani) atau orang lebih mengenal dengan sebutan mbah mantri   tak lain adalah besannya sendiri sebagai akibat dipersuntingnya anak mbah mantri  yang bernama murmini oleh anaknya mbah haji yang bernama syamsul huda dari sinilah kekuatan segitiga emas pandan harum akan mengalami kemajuan yang pesat dan penuh kedamian karena sifat-sifat beliau yang mampu melayani dan mampu membaca arah keinginan warga untuk kemajuan pandan harum.
mbah husain, mbah mantan dan mbah mantri adalah sosok yang mampu memacu kehidupan multi kultural pandan harum dalam pengembangan dan penetrasi islam di pandan harum, networker antara ulama, umara dan teknokrat telah menghasilkan kebijakan pembangunan moral dan pembangunan fisik bangunan untuk menopang kelanjutan penetrasi islam di pandan harum.
karena spesifikasi peran yang saling mengisi inilah kiranya harmoni segitiga emas kekuatan pandan harum semakin terasa, karena sebagai bagian dari ulama mbah haji mampu memerankan perannya dalam komunitas warga islam yang sudah mulai menemukan semangat juangnya dengan terus membakar semangat juang para warga untuk terus berjuang dalam mengembangkan islam yang rohmatul alamin.
mbah mantan yang kala itu sebagai kepala desa mencoba mempormulasikan kebijakan kebijakan desa untuk mendukung dan melindungi pengembangan islam yang rohmatul alamin yang dilakukan oleh mbah haji.
mbah mantri sebagai seorang yang teknokrat dan kebetulan dekat dengan kaum abangan dan non muslim dijadikan sebagai pintu masuk sekaligus palang pintu demi kelangsungan perjuangan mbah haji tersebut untuk saling hormat menghormati dan saling mengasihi.
maka tak ayal buah dari peran segitiga emas kekuatan pandan harum ini masih kita rasakan sampai hari ini yaitu masih berlangsungnya suasana saling hormat menghormati antar umat beragama dan penuh persaudaraan. 
atau jika kita formulasikan dengan  bahasa sekarang dengan istilah pluralisme, dan buah itu sekarang masih tetap kita rasakan hasil dari perjuangan mbah haji tersebut karena sebagai seorang ulama ternyata beliau tidak menutup pemikiran untuk belajar agama lain selain islam dan hal ini pernah ditemukannya kitab injil yang di simpan oleh mbah haji di kediamannya. karena dalam pemikiriannya tidak ada masalah mengenai pluralisme dari sejak zaman kerajaan Majapahit  dan sejak Sejak zaman nenek moyang,  desa ini sudah plural dan bisa hidup rukun. Menurutnya, pluralisme bukan menganggap semua agama itu sama. Islam beda dengan Kristen, dengan Buddha, dengan Katolik, dengan Hindu. Tidak bisa disamakan, yang beda biar berbeda. Kita harus menghargai itu semua. karena dengan tegas sudah di firmankan oleh Allah bahwa Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.
mungkin dari tribulasi tribulasi tersebutlah mbah husain sadar akan perlunya pengembangan sumber daya manusia denga menitik beratkan pada bidang pendidikan sebagai langkah awal untuk mengembangkan islam yang rohmatal lillalamin di pandan harum.
dan mungkin ini jugalah yang melatar belakangi kenapa gerakan pengembangan islam di pandan harum di fokuskan dan di lembagakan pada sebuah madrasah yang kelak bisa dan mampu terus menopang perjuangan mbah haji.
jadi dari sebagian tribulasi yang dialami mbah haji dalam mengembangkan islam di pandan harum maka sudah selayaklah lembaga pendidikan ini harus kita uri - uri dan kita pikirkan kemajuannya untuk terus mengidupkan perjuangannya di pandan harum.
dan untuk Saudara - Saudaraku yang sudah ikhlas ikut langsung menguri - uri lembaga pendidikan yang ditinggalkan mbah haji saya ucapkan selamat anda andalah orang yang terpilih dan doa kami selalu menyertai kalian dan semoga pandan harum sebagai daerah pusat peradaban islam diwilayah kecamatan gabus terus terasa kebaradaanya.
lantas apakah yang harus kita perbuat sekarang sebagai bagian dari pelaku peradaban islam di pandan harum tersebut...?
pertanyaan yang harus kita carikan jawabannya bersama seiring detak nafas masih dikandung badan.
akhirnya semoga kita bisa dan mampu mengambil hikmah dari pelajaran  di atas guna menjawab tribulasi masa kini yang menghadang kita.
selamat berjuang Saudara.

Rabu, 20 Maret 2013

BIAYA ADMINISTRASI PENDAFTARAN SANTRI PONDOK PESANTREN “AL-MA’MUR” PUTRA TAHUN AJARAN 2012/2013

BIAYA ADMINISTRASI PENDAFTARAN SANTRI
PONDOK PESANTREN  “AL-MA’MUR” PUTRA
TAHUN AJARAN 2012/2013
A.     SANTRI BARU
NO
JENIS PEMBAYARAN
JUMLAH
1.
Uang pendaftaran
Rp.   50.000,-
2.
Jariyah Pembangunan.
Untuk jariyah pembangunan bisa diangsur dengan dua kali angsuran:
-          Angsuran I  : Rp. 50.000,-
-          Angsuran II : Rp. 50.000,-
Rp. 100.000,-
3.
Syahriyah pondok 2 bulan pertama,
Sudah termasuk Air minum, Listrik, Lemari, Kesejahteraan, dll.
Rp.   50.000,-
4.
Uang Kos makan 1 bulan (3x sehari)*
Rp. 175.000,-
TOTAL BIAYA
Rp. 375.000,-
B.      SANTRI LAMA
NO
JENIS PEMBAYARAN
JUMLAH
1.
Registrasi pendaftaran

2.
Syahriyah pondok
sudah termasuk Air minum, Listrik, Lemari, Kesejahteraan, dll.

3.
Uang Kos makan 1 bulan (3x sehari)*

4.
Dana sosial dan kos kamar

TOTAL BIAYA

Keterangan :
a.      Bagi santri yang tidak menghendaki makan kos, biaya administrasi dikurangi
Rp. 175.000,-
b.      Bagi santri lama biaya registrasi dibayar setiap tanggal 1 Juli pertahun.

Pandanharum,…………..…………………….
Panitia Penerimaan Santri Baru
Pon. Pes “Al-Ma’mur” Putra

Ketua                                                                              Sekretaris


.............................                                                          ................................

Mengetahui,
Pengasuh Pon. Pes “Al-Ma’mur” Putra



KH. MUDJAHID. B

BIAYA ADMINISTRASI PENDAFTARAN SANTRI PONDOK PESANTREN “AL-MA’MUR” PUTRI TAHUN AJARAN 2012/2013

BIAYA ADMINISTRASI PENDAFTARAN SANTRI
PONDOK PESANTREN  “AL-MA’MUR” PUTRI
TAHUN AJARAN 2012/2013
A.     SANTRI BARU
NO
JENIS PEMBAYARAN
JUMLAH
1.
Uang pendaftaran
Rp.   50.000,-
2.
Jariyah Pembangunan.
Untuk jariyah pembangunan bisa diangsur dengan dua kali angsuran:
-          Angsuran I  : Rp. 50.000,-
-          Angsuran II : Rp. 50.000,-
Rp. 100.000,-
3.
Syahriyah pondok 1 bulan pertama,
Sudah termasuk Air minum, Listrik, Lemari, Kesejahteraan, dll.
Rp.   50.000,-
4.
Uang Kos makan 1 bulan (3x sehari)*
Rp. 175.000,-
TOTAL BIAYA
Rp. 375.000,-
B.      SANTRI LAMA
NO
JENIS PEMBAYARAN
JUMLAH
1.
Registrasi pendaftaran

2.
Syahriyah pondok
sudah termasuk Air minum, Listrik, Lemari, Kesejahteraan, dll.

3.
Uang Kos makan 1 bulan (3x sehari)*

4.
Dana sosial dan kos kamar

TOTAL BIAYA

Keterangan :
a.      Bagi santri yang tidak menghendaki makan kos, biaya administrasi dikurangi
Rp. 175.000,-
b.      Bagi santri lama biaya registrasi dibayar setiap tanggal 1 Juli pertahun.

Pandanharum,…………..…………………….
Panitia Penerimaan Santri Baru
Pon. Pes “Al-Ma’mur” Putra

Ketua                                                                              Sekretaris


.............................                                                          ................................

Mengetahui,
Pengasuh Pon. Pes “Al-Ma’mur” Puteri



KH. AHMAD MUNAJAT